Rabu, 29 April 2015

Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan Kedua No. 4-7)

0

4)   Kalimat berikut ini salah diksinya. Tentukan kesalahannya dan perbaikilah.
1.      Ia bukan mahasiswa teladan tetapi mahasiswa biasa.
Kesalahan : Menggunakan kata berpasangan yang tidak sepadan
Perbaikan : Ia bukan mahasiswa teladan melainkan hanya mahasiswa biasa.
2.     Cinta adalah merasa setia, bangga, dan prihatin terhadap objek cintanya.
Kesalahan : Menggunakan kata berpasangan secara idiomatik yang tidak berkesesuaian
Perbaikan : Cinta adalah perasaan setia , bangga, dan simpati terhadap objek cintanya.
3.     Cinta yaitu perasaan setia, bangga, dan prihatin.
Kesalahan : Menggunakan kata berpasangan secara idiomatik yang tidak berkesesuaian
Perbaikan : Cinta Cinta yaitu perasaan setia , bangga dan simpati.
4.     Cinta merupakan kasih sayang.
Kesalahan : Menggunakan kata berpasangan secara idiomatik yang tidak berkesesuaian
Perbaikan : Cinta merupakan kasih dan sayang.
5.     Sesuai cita-citanya menjadi wirausahawan, ia mendalami bidang tersebut.
Kesalahan : Menggunakan kata berpasangan yang tidak sepadan
Perbaikan : Sesuai cita-citanya menjadi wirausaha , ia mendalami bidang tersebut.
6.     Ia bukan hanya cerdas tetapi juga rajin belajar.
Kesalahan : Menggunakan kata berpasangan yang tidak sepadan
Perbaikan : Ia bukan hanya pandai tetapi juga rajin belajar.
7.     Ia membaca banyak buku-buku yang digemarinya.
Kesalahan : Menggunakan kata yang tidak jelas maknanya
Perbaikan : Ia membaca banyak buku yang digemarinya.
8.     Ia mengambil buku-buku yang berjatuhan di lantai.
Kesalahan : Menggunakan kata yang tidak jelas maknanya
Perbaiakan : Ia mengambili buku yang berjatuhan di lantai..
9.     Kepada Yth Bambang Pamungkas di Jakarta.
Kesalahan : Tidak menggunakan tanda baca yang tepat
Perbaikan : Kepada Yth. Bambang Pamungkas di Jakarta
10.   Yth. Bapak Prof Dr. Purnama Sidi di Bandung.
Kesalahan : Menggunakan sapaan ganda
Perbaikan : Yth. Prof Dr. Purnama Sidi di Bandung

5) Kalimat berikut ini salah ejaannya. Tentukan kesalahannya dan perbaikilah
1.      Untuk menjadi atlit profesional ia harus memiliki kondite baik dan “track record” yang luar biasa.
Perbaikan : Untuk menjadi Atlet Profesional, ia harus memiliki kondite baik dan track record yang luar biasa.
2.     Meskipun usahanya belum berhasil ia tidak pernah mengeluh.
Perbaikan : Meskipun usahanya belum berhasil, ia tidak pernah mengeluh.
3.     Buku itu mahal, tetapi dibelinya juga.
Perbaikan : Ia Ia tetap membeli buku itu meskipun harganya mahal
4.     Bacalah halaman ke 1100 s/d 1500 dari 2000 halaman buku itu.
Perbaikan : Bacalah halaman ke seribu seratus sampai dengan seribu lima ratus dari dua ribu halaman buku itu.
5.     Jika Anda memotokopi buku ini Anda akan didenda Rp. 5 miliar.
Perbaikan : jika Anda mengkopi buku ini Anda akan didenda Rp 5.000.000.000,00.
6.     Evaluasi pembelajaran Anda meliputi: kehadiran, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan makalah ilmiah yang anda tulis.
Perbaikan : Evaluasi pembelajaran Anda meliputi kehadiran , hasil Ujian Tengah semester dan Ujian Akhir semester serta Makalah ilmiah Anda.
7.     Ia akan mempelajari undang-undang itu dan membandingkannya dengan Undang-Undang Dasar RI.
Perbaikan : Ia akan mempelajari Undang-Undang itu dan membandingkannya dengan UUD RI.
8.     Pada hari ini selasa 17 Agustus 2004 Tahun Masehi RI merayakan hari kemerdekaan ke 58.
Perbaikan : Pada hari ini, selasa 17 Agustus 2004. RI merayakan hari kemerdekaan ke 58.
9.     Untuk mengambil uang di bank BNI dalam jumlah besar harus menunjukkan KTPnya kepada kasier.
Perbaikan : Untuk mengambil uang di Bank BNI dalam jumlah besar harus menunjukkan KTP kepada kasier.
10.    Banyak orang Indonesia mengkomsumsi cassava setiap harinya.
Perbaikan : Banyak orang Indonesia yang mengonsumsi Cassava setiap harinya.

6)   Kalimat berikut tidak efektif. (a) Tentukan kesalahannya dan (b) perbaikilah menjadi kalimat efektif.
1.      Karena sudah diketahui sebelumnya mahasiswa segera menjawab soal.
Kesalahan : Salah urutan.
Perbaikan : Mahasiswa segera menjawab soal karena sudah mengetahui sebelumnya.
2.     Di Indonesia melakukan berbagai pembenahan kebijakan bagi pembinaan masyarakat ekonomi lemah.
Masalah : Menempatkan kata depan di depan subjek.
Perbaikan : Indonesia melakukan berbagai pembenahan kebijakan bagi pembinaan masyarakat ekonomi lemah.
3.     Upaya mendesak adalah mengadili para koruptor.
Kesalahan : Salah urutan.
Perbaikan : Mengadili para koruptor adalah upaya yang mendesak.
4.     Korupsi dipastikan menimbulkan biaya produksi yang amat tinggi di berbagai usaha. Sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional.
Kesalahan : menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat.
Perbaikan : Korupsi dipastikan dapat menimbulkan biaya produksi yang amat tinggi di berbagai usaha sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional.
5.     Dengan korupsi seorang calon pejabat diwajibkan membayar uang yang sangat besar, maka setelah menjabat pejabat itu cenderung berupaya mendapatkan kembali uang yang digunakan untuk membayar jabatannya.
Kesalahan : Pembuktian tanpa makna kata yang pasti.
Perbaikan : Seorang calon pejabat diwajibkan membayar uang yang cukup besar, maka setelah menjabat sebagai pejabat itu cenderung berupaya mendapatkan kembali uang yang digunakan untuk membayar jabatannya dengan cara korupsi.
6.     Vietnam yang berhasil menghukum mati para koruptor dalam upaya menegakkan keadilan dan kemakuran di negara itu.
Kesalahan : Tanpa unsur predikat, menempatkan kata yang di depan predikat.
Perbaikan : Vietnam berhasil menghukum mati para koruptor dalam upaya menegakkan keadilan dan kemakuran.
7.     Kepada semua mahasiswa yang menghadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
Kesalahan : Kalimat aktif tanpa subjek
Perbiakan : Bagi mahasiswa yang menghadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
8.     Oleh karena itu, maka setiap universitas hendaklah membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya.
Kesalahan : Kalimat aktif tanpa subjek.
Perbaikan : Setiap universitas membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya.
9.     Meskipun kinerja bisnis mulai bangkit, tetapi kita harus tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Kesalahan : Kesalahan struktur berupa anak kalimat atau klausa.
Perbaikan : Meskipun kinerja bisnis mulai bangkit, kita tetap harus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
10.   Dari penelitian membuktikan bahwa pembinaan ekonomi rakyat kecil kurang intensif.
Kesalahan : Menempatkan kata depan di depan subjek.
Perbaikan : Penelitian membuktikan bahwa pembinaan ekonomi rakyat kecil kurang intensif.
11.    Adalah merupakan tanggung jawab kita semua untuk menciptakan rasa aman dan tenteram di masyarakat kita.
Kesalahan : Salah struktur dan menggunkan dua kata bersinonim dalam satu frasa.
Perbaikan : Menciptakan rasa aman dan tenteram di masyarakat adalah tanggung jawab kita.
12.   Untuk meningkatkan mutu akademis, memerlukan sarana yang harus dibiayai dengan uang SPP.
Kesalahan : kesalahan tanda baca.
Perbaikan : Untuk meningkatkan mutu akademis diperlukan sarana yang dibiayai dengan uang SPP.
13.   Kita akan membicarakan tentang pembinaan masyarakat miskin agar bangkit mengembangkan potensinya.
Kesalahan :
Perbaikan : Kita akan membicarakan pembinaan masyarakat miskin untuk bangkit mengembangkan potensinya.
14.   Untuk mendaki gunung seorang pendaki harus menyiapkan peralatan, stamina dan semangat yang tinggi.
Kesalahan : kesalahan tanda baca.
Perbaikan : Untuk mendaki gunung, seorang pendaki harus menyiapkan peralatan, stamina, dan semangat yang tinggi.
15.   Penelitian itu masih dalam taraf pengumpulan data-data yang sangat diperlukan guna menguji hipotesis. Hipotesis nol adalah berarti tidak membedakan variabel x dan variabel y.
Kesalahan : penjamakan kata yang sudah jamak dan meggunakan dua kata bersinonim dalam satu frasa.
Perbaikan : Penelitian itu masih dalam taraf pengumpulan data yang sangat diperlukan guna menguji hipotesis. Hipotesis nol artinya tidak membedakan variabel x dan y.
16.   Hipotesis nol adalah berarti tidak membedakan variabel x dan variabel y.
Kesalahan : menggunakan dua kata bersinonim dalam satu frasa.
Perbaikan : Hipotesis nol artinya tidak membedakan variabel x dan y.
17.   Masing-masing mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa sesuatu perlengkapan.
Kesalahan : kalimat aktif tanpa subjek.
Perbaikan : Mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa perlengkapan.
18.   Dalam cerita itu dikisahkan seorang wanita yang berhasil menyelamatkan bayi yang dilahirnya ketika peristiwa itu berlangsung.
Kesalahan : Menempatkan kata depan di depan subjek.
Perbaikan : Cerita itu mengisahkan seorang wanita yang berhasil menyelamatkan anaknya saat peristiwa itu berlangsung.
19.   Karena sering sakit dan tidak masuk kuliah maka soal yang mudah pun tidak mampu dijawabnya.
Kesalahan : tanda baca.
Perbaikan : Karena dia sering sakit dan tidak hadir kuliah, maka soal yang mudah pun tidak mampu dijawabnya.
20.  Berhubung waktu ujian sudah mendesak, sehingga persiapan untuk belajar secara mendalam tidak dilakukan.
Kesalahan : menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat.
Perbaikan : Berhubung waktu ujian sudah mendesak sehingga persiapan belajar secara mendalam tidak dapat dilakukan.

7)    Buatlah sebuah paragraf menggunakan kalimat efektif (terdiri atas 5 kalimat). Topik sesuai dengan bidah studi anda

         1Perkembangan dunia internet telah mengarah pada aplikasi perdagangan menggunakan website atau yang biasa dikenal dengan istilah e-commerce atau perdagangan secara online. 2Website e-commerce telah banyak digunakan oleh masyarakat baik secara pribadi, untuk penjualan di toko-toko kecil maupun perusahaan besar. 3Melalui website e-commerce, penjualan dapat dilakukan dimana saja serta dapat menjangkau calon pembeli yang sangat jauh. 4Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi dalam melakukan penjualan. 5Bagi masyarakat, transaksi perdagangan secara online bukan lagi menjadi hal baru namun sudah bergeser menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari.


Read More

Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan Kedua No. 1-3)

0

1) Tentukan subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan kalimat berikut ini:
1.      Persatuan dapat dilaksanakan dengan menciptakan perasaan senasip.
Subjek : Persatuan
Predikat : dilaksanakan
Objek : –
Pelengkap : –
Keterangan : dengan menciptakan perasaan senasip ( keterangan proses )
2.     Dapatkah para pemimpin bangsa kita menciptakan perasaan semacam ini ?
Perbaikan : Apakah para pemimpin bangsa kita dapat menciptakan perasaan semacam ini?
Subjek : para pemimpin bangsa
Predikat : menciptakan
Objek : perasaan semacam ini
Pelengkap : –
Keterangan : –
3.     Jika dapat, bangsa Indonesia akan segera bangkit dari krisis. ( kalimat tanpa subjek )
Perbaikan :Bangsa Indonesia akan segera bangkit dari krisis.
Subjek : Bangsa Indonesia
Predikat : bangkit
Objek : –
Pelengkap : dari krisis
Keterangan : –
4.     Selain itu, nasionalisme meningkat dan daya juang bangsapun meningkat. ( kalimat tanpa subjek )
Perbaikan : Nasionalisme dan daya juang bangsa meningkat.
Subjek : Nasionalisme dan daya juang bangsa
Predikat : meningkat
Objek : –
Pelengkap : –
Keterangan : –
5.     Dampaknya, arus modal ke luar negeri pun akan dapat diperkecil. ( kalimat tanpa subjek )
Perbaikan : Arus modal ke luar negeri akan diperkecil.
Subjek : Arus modal
Predikat : diperkecil
Objek : –
Pelengkap : –
Keterangan : ke luar negeri ( keterangan tempat )
6.   Megawati, Presiden RI , berupaya meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia tanpa bantuan IMF. ( kemubaziran kata )
Perbaikan : Megawati berupaya meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia tanpa bantuan IMF.
Subjek : Megawati
Predikat : berupaya meningkatkan
Objek : kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia
Pelengkap : tanpa bantuan IMF
Keterangan : –
7.     Budaya bangsa merupakan modal pembangunan.
Subjek : Budaya bangsa
Predikat : merupakan modal pembangunan
Objek : –
Pelengkap : –
Keterangan : –
8.     Kekayaan budaya bangsa merupakan sumber kreativias yang luar biasa.
Subjek : Kekayaan budaya bangsa
Predikat : merupakan sumber kreativias yang luar biasa.
Objek : –
Pelengkap : –
Keterangan : –
9.     Kreativitas budaya bangsa berpotensi besar dapat mendukung perekonomian.
Subjek : Kreativitas budaya bangsa
Predikat : berpotensi besar
Objek : –
Pelengkap : dapat mendukung perekonomian
Keterangan : –
10. Dalam pembangun dituntut kreativitas baru, kerja keras dan efisiensi. (menempatkan kata di depan subjek)
Perbaikan : Pembangun menuntut kreativitas baru, kerja keras dan efisiensi.
Subjek : Pembangun
Predikat : menuntut
Objek : kreativitas baru, kerja keras dan efisiensi.
Pelengkap :
Keterangan : –


2)   Tentukan pola dasar kalimat berikut ini:
1.      Mahasiswa yang menjuarai perolehan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi mendapat bea siswa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. ( kata bea dan siswa seharusnya digabung )
Perbaikan : Mahasiswa yang menjuarai perolehan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi Mmendapat beasiswa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi.
Subjek : Mahasiswa
Predikat : mendapat
Objek : beasiswa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi
Pelengkap :
Keterangan : yang menjuarai perolehan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi
Pola kalimat : S-KET-P-O
2.     Kalimat yang panjang-panjang pada dasarnya mempunyai inti kalimat dasar yang sederhana. (kemubaziran kata )
Perbaikan : Kalimat yang panjang pada dasarnya mempunyai inti kalimat dasar yang sederhana.
Subjek : Kalimat yang panjang
Predikat : mempunyai
Objek : inti kalimat dasar yang sederhana.
Pelengkap :
Keterangan : yang sederhana.
Pola kalimat : S-P-O-K
3.     Kalimat yang panjang-panjang cenderung bertele-tele ,sukar dipahami dan dapat menimbulkan salah penafsiran. ( kemubaziran kata )
Perbaikan : Kalimat yang panjang cenderung bertele-tele ,sukar dipahami dan dapat menimbulkan salah penafsiran.
Subjek : Kalimat yang panjang
Predikat : cenderung bertele-tele ,sukar dipahami dan dapat menimbulkan salah penafsiran.
Objek :
Pelengkap :
Keterangan :
Pola kalimat : S-P
4.  Oleh karena itu, Anda harus dapat menyusun kalimat yang sederhana,mudah dipahami dan jelas maknanya. ( kalimat tanpa subjek )
Perbaikan : Anda harus dapat menyusun kalimat yang sederhana,mudah dipahami dan jelas maknanya.
Subjek : Anda
Predikat : menyusun
Objek : kalimat
Pelengkap :
Keterangan : sederhana,mudah dipahami dan jelas maknanya.
Pola kalimat : S-P-O-K
5.     Perang ekonomi diberbagai Negara akan dimenangkan oleh Negara yang dicintai oleh rakyatnya. ( diberbagai negaran harusnya dipisah )
Perbaikan : Perang ekonomi di berbagai Negara akan dimenangkan oleh Negara yang dicintai oleh rakyatnya.
Subjek : Anda
Predikat : menyusun
Objek : kalimat
Pelengkap :
Keterangan : sederhana,mudah dipahami dan jelas maknanya.
Pola kalimat : S-P-O-K
6.  Untuk itu, para elit politik berupaya menanamkan kecintaan, kebanggaan dan kesetiaan rakyat kepada negaranya. ( kalimat tanpa subjek ,kemubaziran kata para ( jamak ) dan elit (jamak ), dan kesalahan ejaan elit dalam KBBI ditulis elite )
Perbaikan : Elite politik berupaya menanamkan kecintaan, kebanggaan dan kesetiaan rakyat kepada negaranya.
Subjek : Elit politik
Predikat : berupaya
Objek : kecintaan, kebanggaan dan kesetiaan rakyat kepada negaranya.
Pelengkap : menanamkan
Keterangan : kepada negaranya.
Pola kalimat : S-P-Pel-O-K
7.  Hal itu mudah diwujudkan , asal para elit politik memberi contoh dan tidak memperkaya diri sendiri. ( kalimat tanpa subjek )
Perbaikan : Kemakmuran Indonesia mudah diwujudkan , asal para elit politik memberi contoh dan tidak memperkaya diri sendiri.
Subjek : Elit politik
Predikat : berupaya
Objek : kecintaan, kebanggaan dan kesetiaan rakyat kepada negaranya.
Pelengkap : menanamkan
Keterangan : kepada negaranya.
Pola kalimat : S-P-Pel-O-K
8.    Agar dapat mandiri , kita harus bekerja keras dan menghentikan segala bentuk ketergantungan kepada negara lain.( tidak konsisten )
Perbaikan : Kita harus bekerja keras dan berhenti tergantung kepada negara lain agar dapat mandiri .
Subjek : kita
Predikat : bekerja keras dan berhenti
Objek : negara lain.
Pelengkap : tergantung
Keterangan : agar dapat mandiri
Pola kalimat : S-P-Pel-O-K
9.     Untuk mencerdaskan penduduk, pemerintah harus memberikan penyuluhan , gizi yang cukup, dan dana pendidikan yang mencukupi. ( anak kalimat mendahului induk kalimat )
Perbaikan : Pemerintah harus memberikan penyuluhan , gizi yang cukup, dan dana pendidikan yang mencukupi untuk mencerdaskan penduduk.
Subjek : Pemerintah
Predikat : memberikan
Objek : penyuluhan , gizi yang cukup, dan dana pendidikan
Pelengkap : –
Keterangan : untuk mencerdaskan penduduk.
Pola kalimat : S-P -O-K
10.  Jika tidak, sumber daya manusia bangsa Indonesia akan ketinggalan jauh dari negara –negara Asean lainnya. ( Asean adalah singkatan bukan akronim )
Perbaikan : Sumber daya manusia bangsa Indonesia akan ketinggalan jauh dari negara –negara ASEAN lainnya.
Subjek : Sumber daya manusia bangsa Indonesia
Predikat : ketinggalan
Objek : negara – negara ASEAN lainnya.
Pelengkap : –
Keterangan : –
Pola kalimat : S-P –O


3)   Kalimat berikut ini salah strukturnya. Tentukan kesalahannya dan perbaikilah. 
1.    Mahasiswa itu giat belajar dan selalu mengikuti informasi terbaru. Sehingga menjadi mahasiswa yang berkualitas.
Kesalahan : Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat
Perbaikan : Mahasiswa itu giat belajar dan selalu mengikuti informasi terbaru sehingga menjadi mahasiswa yang berkualitas.
2.     Meskipun berprestasi, tetapi belum memenuhi syarat ke puncak kariernya.
Kesalahan : Merupakan penggabungan anak kalimat
Perbaikan : Meskipun berprestasi , hal itu belum memenuhi syarat ke puncak karirnya.
3.     Dalam negosiasi itu tidak memenangkan pihaknya.
Kesalahan : Menempatkan kata depan di depan subjek
Perbaikan : Negosiasi itu tidak memenangkan pihaknya.
4.     Dari perkembangan usahanya menunjukkan kemajuan yang pesat.
Kesalahan : Menempatkan kata depan di depan subjek
Perbaikan : Perkembangan usahanya menunjukkan kemajuan yang pesat.
5.     Tertinggi di kelompok A dan terendah di kelompok B.
Kesalahan : Tanpa subjek
Perbaikan : Meskipun tertinggi di kelompok A, namun di kelompok B dia adalah yang terendah.
6.     Meskipun sudah mencapai puncak kariernya tetapi ia bekerja keras.
Kesalahan : Merupakan penggabungan anak kalimat
Perbaikan : Meskipun sudah mencapai puncak kariernya, ia tetap bekerja keras.
7.     Megawati yang menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.
Kesalahan : Menempatkan kata yang di depan predikat
Perbaikan : Megawati menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.
8.     Setiap orang mengharapkan akan sejahtera hidup di dunia dan di akhirat.
Kesalahan : Menempati kata depan di depan objek
Perbaikan : Setiap orang mengharapkan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
9.     Bagi pegawai negeri yang akan pensiun hendaklah menyiapkan mental.
Kesalahan : Menempatkan kata depan di depan subjek
Perbaikan : Bagi pegawai negeri yang akan pensiun hendaklah menyiapkan mentalnya.
10.   Walaupun belum pernah ke rumahku tetapi ia tidak kesulitan mencarinya.
Kesalahan : Merupakan penggabungan anak kalimat
Perbaikan : Walaupun belum pernah ke rumahku,ia tidak kesulitan mencarinya.
Read More

Selasa, 28 April 2015

Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan Pertama)

0
Membuat Artikel yang Mengandung Kalimat dengan Citarasa Pengompilasian, Pemvariasian, Pengulangan, dan Pengonstruksian Idiomatik.


Mahasiswa Berprestasi

Demi perubahan generasi dan keberlanjutannya masa depan yang baik sangatlah pantas mahasiswa dialamatkan sebagai tumpuan dan harapan bangsa, karena mahasiswa adalah generasi muda yang cerdas, berwawasan luas dan berpemikiran intelektual.

Namun, sekian dari banyak mahasiswa tidak sadar akan peran serta mereka sebagai mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiswa yang menjadikan kuliah hanya untuk sekedar mendapat uang jajan dari orang tua, tempat untuk mengisi waktu luang, ataupun sekedar mencari teman baru yang mana semua itu hanya sebagai pelarian dari kata pengangguran saja. Sehingga kuliah bukanlah bertujuan untuk mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman, melainkan bagaimana cara cepat selesai kuliah dengan IP tinggi lalu mencari kerja. Orientasi seperti inilah yang harus dirubah dari mahasiswa, yang mana dengan menuntut ilmu di kuliah akan menambah ilmu pengetahuan dalam pembentukan diri dan keterampilan sehingga dengan memiliki ilmu yang banyak akan menjadikan mahasiswa berprestasi dan berefek kepada pencarian kerja yang baik pula.

Tidak semua mahasiswa bisa mendapat julukan sebagai mahasiswa berprestasi. Mahasiswa berprestasi sangat identik dengan mahasiswa yang ber-IP tinggi ditambah dengan aktifitas organisasi. Mahasiswa yang seperti ini jarang ditemui, selama ini mahasiswa kadang berat sebelah dimana mereka begitu aktif di organisasi tapi di sisi lain aktifitas akademik mereka anjlok atau sebaliknya mereka begitu aktif kuliah dan memiliki IPK yang tinggi tapi aktifitas organisasi mereka rendah. Keseimbangan antara organisasi dan akademik dapat dilakukan oleh mahasiswa, kuncinya hanya di pengaturan waktu dan komitmen dengan waktu yang diatur. Kapan seorang mahasiswa belajar, kapan membaca, kapan berorganisasi, kapanwaktu istirahat dan seterusnya. Penjadwalan waktu kegiatan yang teratur dan komitmen melakukan akan menjadikan mahasiswa memiliki disiplin yang tinggi.

Akan tetapi untuk menjadi mahasiswa berprestasi tidak mesti memiliki IP tinggi atau aktif organisasi. Seorang mahasiswa yang memiliki bakat tertentu dan mengembangkan serta membuat karya atas kemampuan yang yang dimiliki, itu juga termasuk dalam kategori seorang mahasiswa yang berprestasi. Bahkan itulah yang dapat kita katakan mahasiswa yang memiliki prestasi nyata. Mahasiswa yang memilik bakat, menulis, seni, olahraga, peneliti dapat mengembangkan bakatnya, komitmen dan konsisten serta membuat karya nyata, misal mahasiswa yang memiliki bakat menulis dapat membuat tulisan dan di terbitkan, mahasiswa yang memiliki bakat di bidang seni lukis, musik atau suara dapat membuat karya nyata itulah mahasiswa yang betul - betul memiliki prestasi.


Read More

Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan Pertama)

0
Membuat Artikel yang Mengandung Kalimat dengan Citarasa Pengompilasian, Pemvariasian, Pengulangan, dan Pengonstruksian Idiomatik.


Remaja dan Narkoba

Remaja merupakan sebutan untuk manusia belasan tahun. Remaja tidak berada di golongan anak-anak  dan tidak juga berada di golongan dewasa, tetapi  remaja merupakan golongan dimana manusia belajar untuk menjadi dewasa. Remaja adalah masa pertumbuhan seorang manusia dimana rasa ingin tahunya sangat besar. 

Narkoba merupakan singkatan dari  narkotika dan obat-obatan berbahaya. Selain “narkoba”, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutnya dengan istilah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Narkotika  adalah obat bius yang mempengaruhi susunan syaraf  agar si pemakai tidak merasakan apa-apa sekalipun tubuh si pemakai disakiti. Sedangkan psikotropika adalah zat yang tidak mengandung narkotika tetapi zat buatan yang mengandung unsur zat kimia yang dapat merubah mental si pemakai. Dan zat adiktif adalah zat yang dapat membuat ketagihan si pemakai apabila digunakan secara rutin. Ganja, heroin, sabu-sabu merupakan sebagian dari banyaknya jenis jenis narkoba yang beredar saat ini.

Apa kaitannya remaja dan narkoba? Itulah 2 kata yang selalu bersanding dimana seorang remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap pergaulan anaknya yang sudah remaja. Apabila seorang remaja sudah mencicipi “nikmatnya” narkoba,  akan ada banyak masalah dalam diri seorang remaja. Gangguan kesehatan dan penurunan prestasi adalah salah satu resikonya penggunaan narkoba yang dilakukan remaja.  Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk menjauhkan remaja dari narkoba seperti mensosialisasikan tentang bahaya narkoba untuk manusia. Selain itu juga pemerintah memasang slogan/iklan yang bertuliskan “narkoba no, prestasi yes”. Selain peran pemerintah untuk menjauhkan remaja dari narkoba, peran orang tua juga harus dijalankan sebagai mana mestinya. Orang tua harus selalu mengontrol pergaulan anaknya yang sudah remaja, mengontrol aktifitas apa saja yang dilakukan anaknya, dan mengontrol apapun agar anaknya terbebas dari pemakaian narkoba. Dan untuk remaja yang telah menyalahgunakan narkoba datanglah ke panti rehabilitasi, panti rehabilitasi merupakan panti yang dibuat oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk merehabilitasi pengguna narkoba. Rehabilitasi adalah jalan yang baik untuk proses penyembuhan bagi pengguna narkoba. Meskipun banyak remaja saat ini yang terjerumus ke dalam lingkungan “hitam” narkoba tetapi masih ada remaja yang sibuk mengejar prestasinya.

Kejarlah prestasimu dan menjauhlah dari narkoba!!


Read More

Bahasa Indonesia 2 (Pertemuan Pertama)

0
Membuat Artikel yang Mengandung Kalimat dengan Citarasa Pengompilasian, Pemvariasian, Pengulangan, dan Pengonstruksian Idiomatik.


Pria Metroseksual

  Apakah anda termasuk pria metroseksual? Bingung mengatakannya? Untuk itu, rasanya sangat tepat tema ini hadir untuk menjawab trend hidup warga perkotaan ini. Mereka ada di sekitar kita, dimana-mana. Atau bahkan anda sendiri masuk kelompok mereka. Apakah itu salah? Tentu tidak karena itu adalah jalan hidup, atau yang lebih dikenal dengan lifestyle masyarakat perkotaan. Untuk mengetahui gambaran dan ciri-cirinya berikut saya sarikan dari wikipedia.com.

Metroseksual adalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk yang berasal dari paduan dua istilah: metropolitan dan heteroseksual. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada pria (khususnya yang hidup pada masyarakat post-industri, dengan budaya kapitalis) yang menampilkan ciri-ciri atau stereotipe yang sering dikaitkan dengan kaum pria homoseksual (seperti perhatian berlebih terhadap penampilan), meskipun dia bukanlah seorang homoseksual. Sekali lagi, ia bukan pria homoseksual. Istilah ini memicu perdebatan seputar penanda teoritis dekonstruksi seksual serta hubungannya dengan konsumerisme.

Istilah ini (metroseksual) dipelopori oleh artikel yang ditulis oleh seorang wartawan bernama Mark Simpson. Artikelnya diterbitkan pada tanggal 15 November 1994, di harian The Independent. Simpson menulis demikian:
“Pria Metroseksual, pria lajang belia dengan pendapatan berlebih, hidup dan bekerja di kawasan perkotaan (karena disitulah toko-toko terbaik tersedia), mungkin adalah pasar produk konsumen yang paling menjanjikan pada dekade ini. Pada dekade 80-an pria seperti ini hanya dapat ditemukan di dalam majalah fashion seperti GQ, dalam iklan televisi jeans Levi's atau dalam bargay. Pada dekade 90-an ia ada di mana-mana dan ia gemar berbelanja”.
     
Istilah ini semakin populer dengan munculnya artikel Simpson's Salon.com pada tahun 2002 berjudul "Meet the metrosexual", yang mendaulat pesepakbola termahal sepanjang masa David Beckham sebagai poster boy (model) pria metroseksual. Biro iklan Euro RCSG sedunia mengadopsi istilah ini sebagai studi pemasaran, serta New York Times menerbitkan tulisan ficer Minggunya, "Metroseksuals Come Out"; tulisan ini menyebar ke seluruh Amerika Utara dan semakin memopulerkan istilah ini.

        Definisi oleh Simpson's Salon.com lebih memiliki nuansa bisnis daripada pengertian umum istilah ini. Perhatikan tulisan Simpson's berikut:
“Ciri khas metroseksual adalah pria muda yang memiliki uang untuk dibelanjakan, hidup dekat atau di metropolis - karena disanalah terletak toko, klub, pusat kebugaran, dan penata rambut terbaik. Ia bisa saja seorang gay, heteroseksual, atau biseksual, akan tetapi ini hanyalah imaterial belaka, karena nyatanya ia lebih mencintai dirinya sebagai obyek cinta, kenikmatan, dan pilihan seksualnya. Profesi tertentu seperti model, pelayan restoran, media, industri musik, dan olahraga tampaknya menarik bagi kaum ini, akan tetapi sesungguhnya seperti herpes, produk gengsi (atau produk kegenitan) untuk pria ada di mana-mana.

Setelah sekian lama, heteroseksualitas yang tidak berpelembab, tertindas, kuno dan (re)produktif; kini telah diberi slip merah jambu oleh kapitalisme. Pria kokoh yang penuh penyangkalan diri, sederhana dan rendah hati, jarang berbelanja untuk dirinya sendiri (peran utamanya adalah mencari nafkah dan mendapat uang untuk dibelanjakan istrinya), kini digantikan oleh pria baru, seseorang yang kurang yakin dengan identitasnya dan lebih tertarik pada citra dirinya sendiri - hal ini untuk menyatakan, seseorang yang ingin dilihat dan diperhatikan (karena dengan demikian anda baru yakin bahwa anda itu ada). Seorang pria, dengan kata lain, yang menjadi impian bagi para pengiklan”.

        Syarat tak tertulis menjadi pria metroseksual selain kaya raya, mereka harus tampil flamboyan, necis, modis, dan trendy. Tetapi juga harus memiliki bentuk tubuh yang ideal. Tubuh macho nan altetis menjadi salah satu syarat menjadi pria metroseksual.

Saran penulis ialah, jangan menentukan seorang metroseksual sebagai homoseksual. Jadilah diri sendiri, jangan terpengaruh omongan orang lain!


Read More