Selasa, 22 Oktober 2013

Softskill : Teori Organisasi Umum (per.2)

0
Kerjasama dalam Kelompok (teamwork)

Ø  PENGERTIAN KELOMPOK MENURUT BEBERAPA AHLI :
1. Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.

2. Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.

3. Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.

4. Menurut  Muzafer Sherif, Kelompok  adalah kesatuan  yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.

5. Menurut De Vito (1997) : kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya.

Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat

Ø  TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
      Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 - Forming
    Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 - Storming
    Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
    Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 - Performing
     Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
     Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

Ø  KEKUATAN TEAM WORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1.     Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2.    Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
3.    Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4.    Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
5.    Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6.    Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
7.    Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
8.    Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
9.    Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
10. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
11.  Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
12. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
13. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
13. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.

Ø  TEAMWORK Conflict
Konflik sering timbul dimana saja termasuk di dalam kelompok, pendamping diharapkan dapat mendampingi kelompok dalam mengatasi konflik-konflik yang timbul.
Beberapa tanda adanya konflik:
• anggota kelompok / tim memberi komentar dan saran dengan penuh emosi
• anggota kelompok / tim menyerang pendapat orang lain, sebelum gagasan tersebut  selesai diungkapkan
• banyak keluhan
• anggota kelompok / tim saling menyerang langsung ke pribadi dan bukan ke pokok permasalahan
• diam ketika ditanya atau diminta pendapat atau bersikap acuh tak acuh

Ø  Implikasi Manajerial
Kesimpulannya Kelompok atau team merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil dimana untuk berkomunikasi lebih mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggota tersebut.
Untuk meningkatkan efektifitas teamwork di dalam sebuah perusahaan, memerlukan teamwork yang baik (solid) antara bagian dan divisi dalam perusahaan tersebut, agar setiap divisi dan bagian mampu bekerja dan menjalankan perannya masing – masing tanpa adanya suatu masalah tertentu. Sehingga memberikan efek yang baik pada kinerja divisi / bagian di perusahaan tersebut.

àReferensi :

Read More

Jumat, 04 Oktober 2013

Softskill : Teori Organisasi Umum (per.1)

0
Organisasi dan Perusahaan

Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas,  daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota.

Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Jadi kesimpulannya organisasi perusahaan adalah suatu proses yang menjadi tempat orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan.


Definisi Organisasi Perusahaan menurut Kast & Rosenzweig :

1.       Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.
2.       Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
3.       Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas.
4.       Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu.
5.       Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6.       Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha.


Kenapa kita harus mempelajari organisasi?

Dengan mempelajari teori organisasi umum, seseorang akan lebih memahami bagaimana ia harus menempatkan diri ketika berkecimpung dalam suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan bersama sekumpulan orang yang terikat di dalamnya. Dengan kata lain, teori organisasi umum membimbing sekumpulan orang dalam suatu organisasi untuk berpendapat, menciptakan visi, misi, sistem, dan program, juga untuk menganalisa dan mengevaluasinya kembali demi keberhasilan pencapaian tujuan dibentuknya organisasi tersebut.



Pengalaman Berorganisasi

Pengalaman saya berorganisasi, sewaktu menduduki bangku SMA kelas 1 sampai 2 dulu, saya mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Niat saya mengikuti organisasi ini, saya ingin menambah pengalaman dan wawasan saya, karena sewaktu saya SMP, pengalaman organisasi saya tidak banyak dan tidak berkesan.
Dengan niat itu, saya mendaftarkan diri sebagai calon osis. Tentu ada beberapa tahap untuk bisa lolos masuk sebagai anggota osis. Saya masih ingat dulu, cukup banyak yang mendaftar sebagai calon osis, dan yang lolos masuk kira-kira ada setengah dari orang yang mendaftar.
Ketika saya terpilih menjadi anggota osis, saya menjabat sebagai SEKBID Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. 2 tahun saya menjabat sebagai SEKBID Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, tentunya banyak suka duka, pengalaman yang saya dapatkan. Ketika saya menjabat sebagai SEKBID Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, menurut saya berat sekali tanggung jawab yang harus di jalani, disitu saya belajar mengatur siswa/i agar lebih merasakan Nasionalisme serta kecintaan kepada bangsa dan negara dalam organisasi. Awal saya menjabat sebagai SEKBID Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, saya sangat kaku, karena saya belum terbiasa mengatur siswa/i dalam melaksanakan upacara (salah satu tugas SEKBID Kehidupan Berbangsa dan Bernegara). Banyak manfaat dan kesenangan tersendiri yang saya dapatkan, misalnya saya dibutuhkan dalam acara kegiatan sekolah, kedekatan dengan guru-guru juga kepala sekolah, sebagian besar siswa yang dapat mengenali saya, bisa bertukar pikiran sesama osis dari sekolah lain, terlibat sebagai panitia, dan masih banyak lagi manfaat yang saya dapatkan.
Selama 2 tahun saya menjadi pengurus osis, dan banyak hal hal berharga yang saya dapatkan disana, tidak hanya melaksanakan kegiatan didalam sekolah, tetapi juga kegiatan di luar sekolah lain, seperti studi banding, diklat kewirausahaan antar sekolah, undangan-undangan dari sekolah lain, juga masih banyak pelajaran dan kebanggaan yang dapat saya rasakan selama menjadi pengurus osis.



Sumber :
-        Pengantar Binis Modern edisi ketiga. Penerbit : LIBERTY, YOGYAKARTA oleh : DR. BASU SWASTHA DH., SE., MBA. IBNU SUKOTJO W.SE.
-        Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I.
Read More